Selasa, 23 April 2013

kampus iain



Perketat Keamanan di dalam Kampus IAIN Walisongo Semarang

Semarang. Kampus II IAIN Walisongo Semarang, akan memperketat sistem keamanan kampus selama 24 jam, hal ini terjadi untuk mencegah aksi orang-orang di sekitar kampus yang mencurigakan. Langkah tersebut ditempuh karena aksi pencurian terus meningkat. Bagian keamanan kampus II IAIN Walisongo Semarang mencatat data sementara pencurian yang terjadi antara 2012-2013, adanya laporan kehilangan Laptop sampai 4 kali, helm 4 kali, dan motor sekali. Pelaku beragam dari mahasiswa sendiri sampai orang luar yang menyelundup masuk ke dalam kampus.
Marzuki selaku bagian keamanan di kampus II IAIN Walisongo Semarang menuturkan, tingkat pencurian yang terjadi tersebut karena adanya kesempatan bagi para pelaku dan pihak korban sendiri sering kali lalai dalam menjaga barang-barang berharga miliknya, sehingga menimbulkan kesempatan para pelaku melancarkan aksinya. Dalam proses penanganannya apabila dilakukan pihak luar, maka pihak kampus mengadakan kerja sama dengan pihak polisi, tapi kalau dilakukan oleh pihak dalam (mahasiswa), diusahakan mungkin tidak menyebar sampai ranah luar seperti pihak polisi dan media massa, dilakukan demi menjaga nama baik kampus. Terdapat kesulitan dalam penanganan karena dari pihak korban hanya melaporkan kehilangan namun tidak disertai dengan bukti dan saksi yang jelas sehingga tidak bisa diproses secara lebih lanjut, sedangkan pencurian yang terjadi di tempat yang dipasang CCTV, dapat dilakukan proses lebih lanjut.
Husna Mubarok mahasiswa dari Fakultas Tarbiyah jurusan PAI Semester 6 asal Cirebon mengaku, pernah kehilangan Hp dan Laptop pada tahun 2011, kejadiannya di masjid Al-Fitroh lantai 2 kampus II IAIN Walisongo Semarang. Ia menuturkan bahwa ketika ia hendak berwudlu tasnya ia titipkan ketemannya, namun malah ditinggal temannya ke kamar mandi, akhirnya HP pun raib, begitu pun dengan Laptop. Namun ia tidak melaporkannya ke pihak keamanan, dan memilih menanyakan ke temennya yang dari Banten, yang bisa melihat siapa yang menjadi pelaku pencurian itu, dan ternyata si pelaku dari pihak luar, bukan dari mahasiswa, tambahnya.
Hal serupa diungkapkan juga oleh Ircham mashadi mahasiswa Tarbiyah semester 6 jurusan PAI asal Batang yang mengatakan pernah kehilangan helm di depan masjid Al-Fitroh kampus II IAIN Walisongo Semarang, pada tahun 2012, sebab kejadian tersebut karena helm diletakkan di motor namun tidak dikunci, dan ditinggal sholat, ia menduga pelakunya dari pihak luar bukan dari mahasiswa sendiri, namun ia tidak mengambil tindakan melaporkan kejadian tersebut ke pihak manapun. “mencoba mengikhlaskan saja”, ujarnya.
Menurut Marzuki, perlu adanya hibauan  bagi para mahasiswa untuk menciptakan rasa aman pada barang-barang berharga miliknya, lebih berhati-hati dan tetap waspada dengan keadaan sekitar, pencurian juga kadang tidak dilandasi niatan untuk mencuri, namun karena adanya kesempatan. Karena laporan yang diterima seringkali dari kesalahan mahasiswanya sendiri akibat kelalaian. Sedangkan penuturan dari Husna,tentang perlu peningkatan keamanan yang lebih intensif.
Penuturan serupa juga diungkapkan Ircham, “perlunya peningkatan keamanan lagi, walaupun memang sudah ada CCTV, akan tetapi perlunya penjagaan agar kejadian yang saya alami tidak terulang kembali, belum cukup bagus untuk keamanan, karena sekelas IAIN kok masih ada pencurian, perlu peningkatan keamanan”, tegasnya lagi.*ELLY LUTFIYAH