Perketat Keamanan di
dalam Kampus IAIN Walisongo Semarang
Semarang. Kampus II IAIN Walisongo Semarang, akan memperketat
sistem keamanan kampus selama 24 jam, hal ini terjadi untuk mencegah aksi
orang-orang di sekitar kampus yang mencurigakan. Langkah tersebut ditempuh karena
aksi pencurian terus meningkat. Bagian keamanan kampus II IAIN Walisongo
Semarang mencatat data sementara pencurian yang terjadi antara 2012-2013,
adanya laporan kehilangan Laptop sampai 4 kali, helm 4 kali, dan motor sekali.
Pelaku beragam dari mahasiswa sendiri sampai orang luar yang menyelundup masuk
ke dalam kampus.
Marzuki selaku bagian keamanan di
kampus II IAIN Walisongo Semarang menuturkan, tingkat pencurian yang terjadi
tersebut karena adanya kesempatan bagi para pelaku dan pihak korban sendiri
sering kali lalai dalam menjaga barang-barang berharga miliknya, sehingga
menimbulkan kesempatan para pelaku melancarkan aksinya. Dalam proses
penanganannya apabila dilakukan pihak luar, maka pihak kampus mengadakan kerja
sama dengan pihak polisi, tapi kalau dilakukan oleh pihak dalam (mahasiswa),
diusahakan mungkin tidak menyebar sampai ranah luar seperti pihak polisi dan
media massa, dilakukan demi menjaga nama baik kampus. Terdapat kesulitan dalam
penanganan karena dari pihak korban hanya melaporkan kehilangan namun tidak
disertai dengan bukti dan saksi yang jelas sehingga tidak bisa diproses secara
lebih lanjut, sedangkan pencurian yang terjadi di tempat yang dipasang CCTV,
dapat dilakukan proses lebih lanjut.
Husna Mubarok mahasiswa dari
Fakultas Tarbiyah jurusan PAI Semester 6 asal Cirebon mengaku, pernah
kehilangan Hp dan Laptop pada tahun 2011, kejadiannya di masjid Al-Fitroh
lantai 2 kampus II IAIN Walisongo Semarang. Ia menuturkan bahwa ketika ia
hendak berwudlu tasnya ia titipkan ketemannya, namun malah ditinggal temannya
ke kamar mandi, akhirnya HP pun raib, begitu pun dengan Laptop. Namun ia tidak
melaporkannya ke pihak keamanan, dan memilih menanyakan ke temennya yang dari
Banten, yang bisa melihat siapa yang menjadi pelaku pencurian itu, dan ternyata
si pelaku dari pihak luar, bukan dari mahasiswa, tambahnya.
Hal serupa diungkapkan juga oleh
Ircham mashadi mahasiswa Tarbiyah semester 6 jurusan PAI asal Batang yang
mengatakan pernah kehilangan helm di depan masjid Al-Fitroh kampus II IAIN
Walisongo Semarang, pada tahun 2012, sebab kejadian tersebut karena helm
diletakkan di motor namun tidak dikunci, dan ditinggal sholat, ia menduga
pelakunya dari pihak luar bukan dari mahasiswa sendiri, namun ia tidak
mengambil tindakan melaporkan kejadian tersebut ke pihak manapun. “mencoba
mengikhlaskan saja”, ujarnya.
Menurut Marzuki, perlu adanya
hibauan bagi para mahasiswa untuk
menciptakan rasa aman pada barang-barang berharga miliknya, lebih berhati-hati
dan tetap waspada dengan keadaan sekitar, pencurian juga kadang tidak dilandasi
niatan untuk mencuri, namun karena adanya kesempatan. Karena laporan yang
diterima seringkali dari kesalahan mahasiswanya sendiri akibat kelalaian.
Sedangkan penuturan dari Husna,tentang perlu peningkatan keamanan yang lebih
intensif.
Penuturan serupa juga diungkapkan
Ircham, “perlunya peningkatan keamanan lagi, walaupun memang sudah ada CCTV,
akan tetapi perlunya penjagaan agar kejadian yang saya alami tidak terulang
kembali, belum cukup bagus untuk keamanan, karena sekelas IAIN kok masih ada
pencurian, perlu peningkatan keamanan”, tegasnya lagi.*ELLY LUTFIYAH