Minggu, 12 Mei 2013

feature



DARI SANDAL MENJELMA SEPATU

M RIKZA Chamami Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang dan sekaligus menjabat sebagai Sekretaris Laboratorium Pendidikan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, akrab disapa Rikza (33) mengaku dari keluarga miskin yang ada di perkampungan Home Industri Sandal yang ada di Krandon. Lahir dalam kondisi yang memegang teguh tradisi kuno di mana bayi yang weton-nya sama dengan ibunya, maka harus dibuang, diletakkan di atas ingkrak yang kemudian ditemukan oleh simbahnya (Saudah). Hak asuh secara tradisi menjadi anak simbah dengan tujuan agar anak tidak selalu bertengkar dengan ibunya.
“Sejak kecil saya suka mengikuti tradisi-tradisi pedesaan, seperti mengaji, dolanan gobak sodor, setinan, dan lain-lain,” ujarnya ketika menyampaikan perkuliahan Pendidikan Jurnalistik.
Semasa kecil dosen gaul yang murah senyum itu senang dengan ilmu, sering mengikuti pengajian, silaturahim kepada kyai-kyai sekitar kampung, ziarah, dan lain-lain, karena orang tuanya mendidik anaknya dalam prinsip tirakat, menjaga persaudaraan, dan teposliro. Pekerjaan orang tuanya yang hanya sebagai wirausaha sandal imitasi di pasar Kliwon juga dijual di Purwodadi itu, hingga Rikza mempunyai prinsip dalam hidupnya, “Miskin boleh tapi sukses harus karena kesuksesan tidak akan terhambat oleh kemiskinan, harus jadi orang yang betul-betul bermanfaat.”
Dan kini terbukti ketika dosen gaul itu dalam waktu kurang dari empat tahun berhasil menyelesaikan kuliah S.1 dan mendapat predikat mahasiswa terbaik di Jurusan Kependidikan Islam. Skripsi yang disusunnya dengan tebal 260 halaman berhasil mendapat penghargaan Skripsi Terbaik dalam Puslit Award. Kemudian kuliah Program Pascasarjana di IAIN Walisongo Program Studi Pendidikam Islam. Hanya dalam waktu dua tahun berhasil menyandang gelar Master Studi Islam (MSI)—dengan predikat cumlaude dan sebagai mahasiswa terbaik S.2 Program Studi Pendidikam Islam. Karena itulah kini sang sandal imitasi telah menjelma sepatu berkualitas tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar