Jumat, 21 Februari 2014

MAKALAH



PENELITIAN KUANTITATIF DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PENDIDIKAN
       I.            PENDAHULUAN
Secara umum, jenis penelitian berdasarkan pendekatan analisisnya dibedakan menjadi dua, yaitu kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan ini lazim juga disebut sebagai pendekatan, ancangan, rencana atau desain. Kedua pendekatan tersebut memiliki asumsi, tujuan, karakteristik, dan prosedur yang berbeda. Namun demikian, permasalahannya tidak terletak pada keunggulan atau kelemahan setiap pendekatan, tetapi sejauh mana peneliti mampu bersikap responsif dengan mengembangkan desain yang tepat untuk penelitiannya.
Kata kunci penelitian meliputi tiga hal yaitu proses, masalah dan pengambilan keputusan. Dan untuk sampai pada pengambilan keputusan diperlukan yang namanya metode untuk menganalisis data yang terkumpul. Adapun analisis data yang menggunakan teori dan rumus-rumus statistik dalam dunia penelitian disebut sebagai penelitian kuantitatif.
Untuk lebih jelasnya berikut ini kami akan menguraikan dari mata kuliah Metode Penelitian Pendidikan dengan pembahasan Penelitian Kuantitatif. Sehingga diharapkan mampu mengetahui mengenai bagaimana penelitian kuantitatif dengan lebih jelas.
    II.            RUMUAN MASALAH
A.    Apa Pengertian Penelitian Kuantitatif?
B.     Bagaimana Karakteristik Penelitian Kuantitatif?
C.     Bagaimana Prosedur Penelitian Kuantitatif?
D.    Bagaimana Implementasi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan?
E.     Jelaskan Paradigma dan Kedudukan Teori dalam Penelitian Kuantitatif?
F.      Apa Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif?
 III.            PEMBAHASAN
A.    Pengertian Penelitian Kuantitaitf
Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui. Pada umumnya penelitian kuantitatif dapat dilaksanakan juga sebagai penelitian diskriptif. Penelitian kuantitatif dapat pula berupa penelitian hubungan atau penelitian korelasi, penelitian kuasi-ekperimental, dan penelitian eksperimental.[1] Dapat juga diartikan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang bekerja dengan angka, yang datanya berujud bilangan (skor atau nilai, peringkat atau frekuensi), yang dianalisis menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang sifatnya spesifik, dan untuk melakukan prediksi bahwa suatu variabel tertentu mempengaruhi variabel yang lain.[2]
Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metoe ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistic karena berandaskan pada filsafat positivism. Metode ini sebagai metode ilmiah/ scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery, karena dengna metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai IPTEK baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena ada penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.[3]
B.     Karakteristik Penelitian Kuantitatif
Untuk menjelaskan tentang penelitian kuantitatif berturut-berturut akan disebutkan karakteristik penelitian kuantitatif:
1.      Pengaruh dari model penelitian alam
2.      Bersifat behavioristik-mekanistik-empirik
3.      Memberikan perhatian pada hasil (produk)
4.      Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan aturan, hokum dan prinsip yang bersifat umum
5.      Konversi kualitas menjadi kuantitas
6.      Konfirmasi teori
7.      Menjunjung tinggi objektivitas
8.      Desain penelitian ketat dan permanen[4]

C.    Prosedur Penelitian dengan Pendekatan Kuantitatif
1.      Mengidentifikasi Problem Penelitian
Dalam mengidentifikasi problem penelitian, penelitian kuantitatif perlu menguraikan tentang kecenderungan atau menjelaskan tentang keterkaitan antara variable dan pengembangannya.
2.      Mereviu Kepustakaan
Dalam peneltian kuantitatif, kepustakaan memegang peranan penting. Malakukan reviu terhadap kepustakaan selain berfungsi untuk justifikasi problem penelitian, juga dimaksudkan untuk mengarahkna tujuan, dan pertanyaan atau hipotesis penelitian.
3.      Menetapkan Tujuan Penelitian
Dalam penelitian kuantitatif pertanyaan penelitiannya adalah spesifik dan sempit, terbatas pada variable penelitian yang ditetapkan, untuk memperoleh data yang dapat diukur dan dapat diamati.
4.      Mengumpulkan Data
Dalam penelitian kuantitatif, pengumpulan data didasarkan pada instrumen yang sudah ditetapkan sebelum penelitian, datanya berwujud bilangan, dan instrument diberikan kepada sejumlah besar individu.
5.      Menganalisa dan Menginterpretasi Data
Dalam penelitia kuantitatif, analisis datanya menggunakan analisis statistic yang meliputi uraian kecenderungan, perbandingan kelompok yang berbeda, atau hubungan antar variable, serta melakukan interpretasi perbandingan antara hasil penelitian dengan yang diprediksikan sebelum penelitian.
Peneliti selanjutnya melakukan intepretasi berdasarkan hasil analisis data tersebut dipandang dari sudut prediksi awal atau penelitian-penelitian sebelumnya yang bertema sama. Intepretasi ini merupaka penjelasan mengenai mengapa hasil penelitian mendukung atau tidak mendukung prediksi yang diharapkan sebelumnya.
6.      Melaporkan dan Mengevaluasi Penelitian
Dalam penelitian kuantitatif, laporan penelititan menggunakan struktur yang pasti dan terstandar serta menggunakan kriteria evaluatif.[5]

D.    Implementasi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan
Penelitian kuantitatif menberikan perhatian pada hasil belajar. Usaha memahami manusia dilakukan dengan melihat apa yang dihasilkannya setelah belajar. Melalui penelitian kuantitatif, dengan memperhatikan hasil-hasil belajar manusia, dapat dijelaskan suatu gejala, dipahami hubungan satu gejala dengan gejala lain, dan hubungan sebab-akibat gejala dalam diri manusia.[6]
Penelitian kuantitatif banyak dipergunakan baik dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu sosial, dari fisika dan biologi hingga sosiologi dan jurnalisme. Pendekatan ini juga digunakan sebagai cara untuk meneliti berbagai aspek dari pendidikan.
Penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau siswa yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan frekuensi dan persentase tanggapan mereka. Sebagai contoh: 50 siswa, 79% dari populasi sampel, mengatakan bahwa mereka lebih percaya bahwa kegiatan belajar yang menyenangkan dari guru sangat mempengaruhi prestasi siswa. Menurut ketentuan ukuran sampel statistik yang berlaku, maka 79% dari penemuan dapat diproyeksikan dari sampel yang telah dipilih. pengambilan data ini adalah disebut sebagai survei kuantitatif atau penelitian kuantitatif.[7]
E.     Paradigma dan Kedudukan Teori dalam Penelitian Kuantitatif
1.      Paradigma Penelitian Kuantitatif
Dalam ilmu-ilmu sosial, mengenal paradigma kuantitatif-positivisme sebagai salah satu paradigma penelitian yang sangat berpengaruh. Dalam paradigma kuantitatif, gagasan-gagasan positivisme dianggap sebagai akar paradigma tersebut. Paradigma ini adalah tradisi pemikiran Perancis dan Inggri yang antara lain diilhami oleh David Hume, John Locke, dan Berkeley yang menekankan pengalaman sebagai sumber pengetahuan dan memandang pengetahuan memiliki kesamaan hubungan dengan pandangan aliran filsafat yang dikenal dengan nama positivisme serta sering kali juga disebut juga dengan berbagai label lain, seperti empirisme, behaviorisme, naturalisme, dan sainsisme. Tradisi ini berkembang sebagai akibat sedemikian terobsesi dan dipengaruhi oleb tradisi-tradisi ilmu kealaman yang tergolog Aristoteles. Ia bertumpu pada pandangan bahwa realitas itu pada hakekatnya bersifat materi dan kealaman, begitu juga dengan manusia. August Comte (1798-1857) adalah filosof yang mempelopori munculnya alran filsafat positivism.[8]
Dalam penelitian kauntitatif/positivistik, yang dilandasi pada suatu asumsi bahwa suatu gejala itu dapat diklasifikasikan, dan hubungan gejala bersifat kausal (sebab akibat), maka penelitian dapat melakukan penelitian dengan memfokuskan kepada beberapa variabel saja. Pola hubungan antara variabel yang akan diteliti tersebut selanjutnya disebut sebagai paradigma penelitian.
Jadi paradigma penelitian dalam hal ini diartikan sebagai pola piker yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekalius mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan.[9]

2.      Teori Dalam Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif menyederhanakan kompleksitas gejala dengan mereduksi ke dalam ukuran yang dapat ditangani dan diukur. Ukuran dari gejala yang dapat ditangani dan diukur itu dikenal sebagai variabel. Penyederhanaan dilakukan agar penelitian membatasi pada ukuran yang membuka kesempatan pada orang lain utuk melakukan pengujian kembali terhadap kebenaran hasil penelitian. Dalam penelitian kuantitatif, variabel dan hubungannya nampak dari rumusan masalahnya.
Variabel adalah hal pokok yang dipersoalkan dalam penelitian kuantitatif. Seluruh kegiatan penelitian, termasuk dalam pengembangan teori, akan memusatkan pengkajiannya terhadap variabel. Oleh Karenanya teori yang dikembangkan dalam penelitian kuantitatif adalah teori mengenai variabel dan hubungannya. Teori akan memadu ke arah pengumpulan data variabel dan perumusan dugaan sementara jawaban atas pertanyaan penelitian yang merupakan hubungan variabel.[10]
Teori dalam penelitian kuantitatif menjadi faktor yang sangat penting dalam proses penelitian itu sendiri. Bahwa separuh dari kegiatan penelitian adalah proses teori atau proses berteori. Pada penelitian kuantitatif, teori atau paradigma teori digunakan untuk menuntun peneliti menemukan masalah penelitian, menemukan hipotesis, menemukan konsep-konsep, menemukan metodologi, dan menemukan alat-alat analisis data.[11]

3.      Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
1.      Kelebihan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
a)      Kelebihan Penelitian Kuantitatif
1)      Menghasilkan teori yang kuat yang probabilitas kebenaran dan toleransi kesalahannya dapat diperhitungkan.
2)      Kebenaran teori yang dihasilkan selalu terbuka untuk diuji kembali.
3)      Analisa yang dilakukan atas angka menghindarkan unsur subjekivitas.

b)      Kelebihan Penelitian Kualitatif
1)      Kemampuannya memahami makna di balik prilaku.
2)      Mampu menemukan teori baru untuk setting kebudayaan yang diteliti.
2.      Kekurangan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
a)      Kekurangan Penelitian Kuantitatif
1)      Tidak dapat mengungkap makna yang tersembunyi.
2)      Pengembangan teori lambat.
3)      Kegunaannyan rendah karena pengambil kebijakan berada di luar penelitian.
b)      Kekurangan Penelitian Kualitatif
1)      Hasil penelitian bersifat subjektif.
2)      Temuan teori hanya berlaku untuk setting kebudayaan yang terbatas.
3)      Kegunaan teori yang dihasilkan rendah karena belum tentu dapat dimanfaatkan.[12]




 IV.            ANALISIS
Dari penjelasan mengenai metode penelitian kuantitatif di atas, dapat ditarik analisis bahwa dalam penelitian kuantitatif lebih menekankan pada cara fikir yang lebih positivistik yang bertitik tolak dari fakta sosial yang ditarik dari realitas obyektif. Penelitian kuantitatif ini juga bercirikan bahwa cara pengambilan analisisnya dengan mengunakan statistik, walau pun tidak menutup kemungkinan dalam pendekatan penelitian kualitatif yang mendalam dan mampu mengkontruksikan hubungan antara fenomena dapat juga menggunakan statistik, namun bedanya di sini bukan untuk menguji hipotesis sehingga tidak ada kata signifikan, sedangkan dalam pendekatan kuantitatif digunakan untuk menguji hipotesis.
Setiap metode penelitian memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing, karena itu keberadaanya tidak perlu dipertentangkan namun justru saling melengkapi, tergantung bagaimana kita dalam memilih metode mana yang cocok dengan objek yang ingin kita teliti.
Metode penelitian kuantitatif lebih cocok digunakan untuk penelitian yang masalahnya sudah jelas, dan umumnya dilakukan dalam populasi yang luas sehingga hasil penelitiannya kurang mendalam. Sedangkan metode penelitian kualitatif digunakan untuk meneliti masalah yang belum jelas, populasinya tidak luas, sehingga hasil penelitian lebih mendalam dan bermakna. Metode kuantitatif cocok digunakan untuk menguji hipotesis atau teori sedang metode kualitatif cocok digunkan untuk menemukan hipotesis atau teori.
Jadi, setiap peneliti harus sudah mampu memahami tentang karakteristik kedua metode tersebut, sehingga tahu  pasti kapan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Karena paradigma kedua metode tersebut berbeda, maka sangat sulit menggabungkan metode tersebut digunakan dalam satu proses penelitian yang bersamaan.
    V.            KESIMPULAN
Pengertian Penelitian Kuantitaitf adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui.
Karakteristik penelitian kuantitatif: Pengaruh dari model penelitian alam, bersifat behavioristik-mekanistik-empirik, memberikan perhatian pada hasil (produk), tujuan penelitia adalah untuk mendapatkan aturan, hokum dan prinsip yang bersifat umum, konversi kualitas menjadi kuantitas, konfirmasi teori, menjunjung tinggi objektivitas, desain penelitian ketat dan permanen.
Prosedur Penelitian dengan Pendekatan Kuantitatif: Mengidentifikasi Problem Penelitian, Mereviu Kepustakaan, Menetapkan Tujuan Penelitian, Mengumpulkan Data, Menganalisa dan Menginterpretasi Data, Melaporkan dan Mengevaluasi Penelitian.
Dalam implementasi pendidikan penelitian kuantitatif, dengan memperhatikan hasil-hasil belajar manusia, dapat dijelaskan suatu gejala, dipahami hubungan satu gejala dengan gejala lain, dan hubungan sebab-akibat gejala dalam diri manusia.
Dalam ilmu-ilmu sosial, mengenal paradigma kuantitatif-positivisme sebagai salah satu paradigma penelitian yang sangat berpengaruh. Dalam paradigma kuantitatif, gagasan-gagasan positivisme dianggap sebagai akar paradigma tersebut.
Separuh dari kegiatan penelitian adalah proses teori atau proses berteori. Pada penelitian kuantitatif, teori atau paradigma teori digunakan untuk menuntun peneliti menemukan masalah penelitian, menemukan hipotesis, menemukan konsep-konsep, menemukan metodologi, dan menemukan alat-alat analisis data.

DAFTAR PUSTAKA
Alsa, Asmdi, Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif serta kombinasinya dalam penelitian psikologi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003
Bungin, M. Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006
Margono, Metodologi Peelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2010
Purwanto, Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R&D), Bandung: Alfabeta, 2010



[1] Margono, Mtodologi Peelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 105-106
[2] Asmdi Alsa, Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif serta kombinasinya dalam penelitian spikologi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), hlm. 13
[3] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R&D), (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 13-14
[4] Purwanto, Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hlm. 45
[5] Asmdi Alsa, Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif serta kombinasinya dalam penelitian spikologi, hlm. 14-18
[6] Purwanto, Metodologi Penelitaian Kuantitatif(Untuk Psikologi dan Pendidikan), hlm. 50
[8] M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006), hlm. 134
[9] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R&D),hlm. 65-66
[10] Purwanto, Metodologi Penelitaian Kuantitatif(Untuk Psikologi dan Pendidikan), hlm. 50
[11] M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, hlm. 25
[12] Purwanto, Metodologi Penelitaian Kuantitatif(Untuk Psikologi dan Pendidikan), hlm. 27

1 komentar:

  1. Casino Online: What is the Best Casino Online in India?
    Casino online is one of the wooricasinos.info top types of gambling titanium flat iron games to https://access777.com/ enjoy. casinosites.one If you enjoy casino herzamanindir.com/ games, we can help you to win big.

    BalasHapus